Akhir Suatu Pilihan

TheNewClubs – Tahun demi tahun telah dilewati Ziva tanpa sosok masa lalu nya. Ardhan. Saat ini Ziva sudah berhasil mewujudkan keinginannya menjadi seorang penyanyi terkenal.

Ziva juga sudah mengeluarkan sebuah album untuk debut pertama nya. Satu album Ziva berisi kan empat judul lagu. Lagu pertama yang di nyanyikan Ziva berhasil menduduki posisi pertama.

Lagu pertama nya berhasil di dengar oleh jutaan peminat musik dalam kurun waktu sebelum 24 jam. Setelah lagu pertama nya berhasil, Ziva kembali meriliskan lagu dengan me remake ulang lagu milik musisi terkenal yang di keluarkan tahun 2011.

Sebelum kesuksesannya dalam menjalani karir nya itu, Ziva sempat mengikuti ajang pencarian bakat dengan suara terbaik. Dan Ziva berhasil menempati posisi ke tiga.

Meskipun hanya sampai masuk tiga besar, itu sudah sangat membuat Ziva bersyukur dengan apa yang sudah dicapai nya. Danar juga bangga dengan Ziva, diri nya tau apa yang di lalui Ziva selama ini.

Ziva melakukan usaha sebaik mungkin agar bisa mendapatkan apa yang diri nya inginkan. Hal itu sungguh membuat Danar semakin kagum dengan kegigihan Ziva.

Beberapa waktu lalu, Ardhan sempat menghubungi Ziva kembali, tetapi lewat nomor milik manager Ziva. Manager nya yang bernama Sinta memberikan ponsel nya kepada Ziva, tetapi saat Ziva melihat profil akun itu membuatnya menolak untuk di hubungi.

Ziva tidak pernah bertemu dengan Ardhan juga Lyora, karena Ziva sudah pindah dari tempat tinggal lamanya. Ziva pindah ke Jakarta Selatan bersama nenek dan juga kakeknya.

Hanya Danar saja teman SMA nya yang mengetahui dimana Ziva dan keluarganya tinggal. Ziva juga melanjutkan kuliah di salah satu Universitas yang berasa di Jakarta Selatan, Ziva memilih masuk ke Jurusan Seni dan Desain.

Jurusan yang memiliki tujuan sama dengan cita-cita nya. Bukan hanya bernyanyi, saat waktu luang Ziva mengisi nya dengan melukis sebuah gambar yang ada di ekspetasi Ziva.

Apa yang Ziva hasilkan selama ini adalah dengan bantuan atau dengan campur tangan sosok Danar. Mereka selalu bersama, tahun-tahun terakhir ini Ziva lalui bersama dengan sosok Danar.

Waktu itu Danar sempat memberitahu Ziva tentang rasa yang Danar pendam untuk Ziva, tetapi Ziva belum siap menjawabnya karena Ziva ingin fokus untuk karirnya lebih dulu.

Ziva sebenarnya tidak enak jika menolak Danar karena Danar sudah sangat baik dan peduli terhadap Ziva, tetapi jika Ziva menerima perasaan Danar pasti itu akan membuat perasaannya tersiksa dan itu akan membuat jalan cintanya yang tidak nyaman.

Ziva tidak ingin memaksakan perasaannya, jadi keputusannya adalah menolak Danar dengan kata yang sopan karena tidak ingin melukai perasaan Danar nantinya.

Danar memakluminya karena Danar tau, Danar yang menemani juga mengiringi karir Ziva. Danar melihat semua perjuangan Ziva untuk menjadi apa yang di inginkan.Ziva juga menemani dan mengiringi Danar dalam berkarir juga.

Keduanya sama-sama mewujudkan karirnya, Danar menjadi seorang komponis atau seorang pencipta lagu. Bukan hanya menciptakan lagu, Danar juga menjadi seorang pemusik.

Bisa dikatakan jika Danar sebagai produksi sebuah lagu memiliki kedudukan yang setara dengan produser musik. Danar dan Ziva di gaet oleh produser yang berbeda.

Danar lebih dulu masuk ke dunia entertaiment , baru setelah 2 tahun di susul Ziva yang menjadi seorang penyanyi terkenal dengan suara khasnya.

Keduanya sama-sama masuk ke universitas yang sama tetapi juga berbeda jurusan, Ziva di jurusan seni dan desain sedangkan Danar masuk jurusan management.

Sebenarnya Danar ingin masuk jurusan kedokteran tetapi nilainya kurang, jadi Danar di terima di jurusan manajement. Sinta juga sering menggoda keduanya karena menurut manajer Ziva, hubungan keduanya sangat lucu dan menggemaskan.

Danar yang menginginkan suatu hubungan tetapi Ziva tidak tegas dalam memulai hubungan. Ziva mengatakan pada Sinta, dirinya belum siap karena takut jika hubungannya kali ini akan berakhir sama seperti masalalunya. Sinta hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk keduanya.

Malam mendatang adalah dimana malam yang sudah di nantikan oleh para penggemar Ziva. Ziva akan menggelar konsernya di mall Bandung, Jawa Barat.

Konser Ziva harusnya adalah minggu lalu, tetapi karena tempat yang akan di buat konser sedang di pakai, jadi terpaksa konsernya di undur dan dilaksanakan minggu ini.

Ziva sudah siap tinggal menunggu saja, tetapi tiba tiba Ziva merasa jika dirinya ingin buang air kecil. Ziva meminta izin managernya dulu lalu segera pergi ke toilet.

Ziva keluar dari toilet, tetapi saat belokan di ujung lorong menuju toilet Ziva tidak sengaja menabrak seseorang gadis seumuran nya.

Gadis itu terjatuh, Ziva mengulurkan tangannya segera menolong. Gadis itu menerima uluran tangan Ziva, lalu mendongak ke atas menatap Ziva. Gadis itu membulatkan matanya, sungguh terkejut.

Sama seperti gadis itu Ziva juga kaget melihatnya. Gadis itu berdiri di depan Ziva. Keduanya sama sama diam. Lyora ingin sekali memeluk sahabatnya itu, tetapi Lyora tau siapa diri nya dan juga siapa Ziva sekarang.

Saat Ziva ingin pergi, Lyora mengucapkan permintaan maaf. Hal itu mengurungkan Ziva untuk pergi meninggalkan Lyora. Lyora membalikkan badannya menatap Ziva yang telah berada di belakangnya.

Ziva memunggungi Lyora. Andai saja saat itu Lyora mementingkan sahabatnya pasti hubungan persahabatan mereka masih terus berlanjut hingga kini. Tetapi itu sudah tidak akan terjadi.

Jika Lyora bisa memutar mesin waktu, pasti Lyora akan menjauhi sosok Ardhan. Tetapi apa daya Lyora yang saat itu juga tidak dapat menolak Ardhan. Setelah menerima kehadiran Ardhan dalam hidupnya, kehidupan Lyora berubah seratus persen dari sebelumnya.

Bukan karena semakin baik, tetapi karena hubungannya dengan Ardhan menjadi petaka. Ardhan tidak sebaik yang Lyora kira, nyatanya Ardhan hanya mempermainkan dirinya.

Bedanya dengan Ziva adalah, jika Ziva dan Ardhan hanya bersahabat tetapi jika Lyora sudah menjadi pasangan Ardhan.
Ziva membalikkan badannya menatap Lyora sedang menahan tangisnya. Ziva tersenyum lalu mendekati Lyora dan memeluknya.

Tangis Lyora pecah dengan apa yang Ziva lakukan. Lyora berpikir jika Ziva pergi karena membenci dirinya tetapi kini saat mereka bertemu, Ziva justru memeluk nya. Seakan akan tidak pernah terjadi suatu hal yang membuat mereka seperti ini.

Ziva melepaskan pelukannya, lalu memegang tangan Lyora. Ziva menyunggingkan senyumnya, melihat itu membuat Lyora ikut tersenyum dengan hidung memerah. Tiba tiba Sinta datang memanggil Ziva jika acaranya akan segera dimulai.

Ziva mengangguk, memberikan kode pada Sinta. Sinta paham lalu pergi meninggalkan Ziva dan juga Lyora. Ziva kembali menatap Lyora. Ziva melepaskan genggaman tangannya dengan Lyora.

Berjalan melewati Lyora, saat masih di samping Lyora. Ziva membisikkan sebuah kata. Meminta Lyora datang ke ruang tunggu setelah acara selesai. Setelah itu Ziva pergi meninggalkan Lyora di lorong sendirian.

Ziva berdiri di tengah panggung, memegang mikrofon ,milik Ziva sendiri. Ziva mengucapkan kalimat pembuka sebelum memulai. Tidak segan Ziva membuat sebuah lelucon yang membuat semua penggemarnya yang menonton tertawa melihat tingkah penyanyi yang berusia 22 tahun itu.

Ziva menyayikan lagu pertamanya yang bertema galau. Sebuah lagu yang relate dengan kisah kehidupan Ziva. Lagu yang Ziva ciptakan dengan dukungan juga ide tambahan dari Danar.

Setelah berhasil membawakan tiga lagu nya dengan sangat apik, Ziva kali ini akan membawakan lagu yang sudah di request kan oleh beberapa penontonnya. Sebelum menyanyikakannya, Ziva memanggil Danar lewat mikrofonnya.

Meminta Danar untuk naik ke atas bersama dengan Ziva. Kehadiran Danar membuat para penontonnya berteriak heboh karena keduanya sangat serasi dan cocok sebagai pasangan.

Ziva memberikan pertanyaan pada penonontonnya tentang siapa sosok yang berdiri di sampingnya ini. Banyak yang mengatakan jika Danar adalah pasangan masa depan Ziva, juga beberapa jawaban random yang Ziva dapat dari mereka.

Mereka semua tertawa. Ziva meminta Danar memainkan gitarnya untuk mengiringi Ziva bernyanyi. Ziva mulai bernyanyi diiringi suara petikan senar gitar milik Danar. Mereka semua menikmati lagu yang di bawakan Ziva.

Tanpa disadari, seseorang menatap ke arah panggung dengan tatapan yang sulit di artikan. Konser Ziva telah berakhir di jam 24.30 dini hari. Ziva terlihat sangat lelah, karena seharusnya konser selesai pukul 24.00 kurang.

Tetapi karena penggemarnya yang sangat excited dengan penampilan Ziva yang sangat memukau. Karena ini adalah pertama kali nya Ziva menggelar konsernya di Bandung, sebelumnya selalu tertunda-tunda hingga membuat konsernya batal di gelar.

Ziva, Danar, Sinta, dan juga para crew lainnya beristirahat. Danar membawa minum dan memberikannya pada Ziva lalu duduk di kursi sebelah Ziva.

Keduanya saat ini duduk di luar ruangan karena Ziva ingin mencari angin. Kata Danar “angin kok di cari, aku nya kapan Ziva” sambil tertawa. Ziva juga ikut tertawa karena sahabatnya ini sangatlah random.

Mereka bercanda gurau, tiba tiba Ziva berhenti lalu menepuk pundak Danar. Hal itu membuat Danar bingung lalu menatap sang pelaku. Ziva baru ingat jika dirinya meminta Lyora untuk menunggu nya di ruang tunggu.

Ziva berpamitan pada Danar, berlari keluar tak lama kembali lagi karena baru menyadari jika dirinya tidak memakai alas kaki karena sepatu nya tadi sudah di lepas.

Ziva mengambil sendal Danar segera memakainya lalu pergi meninggalkan Danar lagi. Danar menggelengkan kepalanya melihat tingkah sosok Ziva.

Ziva membuka pintu ruang tunggu, saat itu juga Ziva semakin terkejut karena Lyora ternyata tidak sendirian. Melainkan bersama Ardhan. Melihat Ardhan membuat hati Ziva sakit.

Ardhan mendekat tetapi Ziva menjauh. Mengetahui jika Ziva menjauh, membuat Ardhan berhenti. Lyora hanya menatap mereka sambil duduk dengan wajah yang takut.

Terlalu indah jika Ziva melupakan kenangannya saat bersama Ardhan, juga terlalu menyedihkan jika Ziva harus mengenang sosok Ardhan. Setelah Ziva sudah memilih dan menempuh perjalanan yang jauh juga Ziva yang memilih meninggalkan sosok Ardhan.

Betapa sedihnya Ziva saat mengingat semua kenangan, Ardhan sempat mengucapkan pesan yang tulus pada Ziva jika Ardhan akan tetap menunggu. Tetapi nyatanya Ardhan lebih memilih yang baru.

Ardhan meminta Ziva untuk menerima permintaan maaf nya. Ardhan menyadari jika apa yang dirinya lakukan itu salah. Karena Ziva tidak ingin memperpanjang dan mengingat kenangan masa lalu nya. Ziva memilih untuk memaafkan Ardhan juga Lyora.

Ziva juga mengatakan jika dirinya sudah menemukan sosok yang tepat untuk masa depannya nanti. Ziva sadar akan perasaanya selama ini. Nyatanya Ziva juga memiliki rasa yang sama terhadap laki-laki yang menemaninya beberapa tahun belakangan ini.

Sosok Danar yang membuat Ziva percaya jika kebahagiaan itu pasti ada. Karena Tuhan tidak akan mengingkari janji nya, jika rencana yang sudah di janjikan pasti akan terwujud.

Danar yang berdiri di luar ruangan pun terkejut mendengar pengakuan Ziva. Tidak dapat dipungkiri jika Danar senang akan jawaban Ziva. Danar menahan senyumnya, lalu pergi tetapi ada sebuah tangan mungil yang melingkar di perutnya dari belakang.

Dari suaranya saja Danar mengetahuinya. Danar berbalik lalu menatap Ziva. Ziva tersenyum lalu mengangguk, segera Ziva memeluk Danar kembali. Dengan ragu Danar membalas pelukan Ziva.

Danar menatap Lyora dan Ardhan secara bergantian. Mereka mengangguk dan tersenyum, membuat Danar ikut tersenyum. Ziva sudah menjadi miliknya sekarang.

Ziva berharap jika memilih Danar adalah pilihan yang tepat dan Ziva meyakini jika pilihannya ini tidak salah. Ziva juga berharap jika Danar memiliki harapan dan permintaan yang sama dengan Ziva.
END

You May Also Like

About the Author: administrator

Leave a Reply

Your email address will not be published.